a. a. Sejarah
Ilmu sejarah secara khusus lebih mempelajari peristiwa-peristiwa masa lampau serta kekhususan dan kekhasan peristiwa tersebut. Berbeda dengan sejarah, ilmu poitik lebih cenderung melihat ke depan (future oriented). Namun kedua ilmu ini saling berkaitan dimana bahan-bahan yang didapat dari sejarah oleh political scientist dipakai untuk menemukan pola-pola ulangan yang dapat membantu untuk menemukan sesuatu yang berguna untuk masa depan, serta memberi gambaran bagaimana sesuatu keadaan diharapkan akan berkembang dalam keadaan tertentu.
Ini dalah bentuk dari generalisasi ilmu politik. Peristiwa-peristiwa sejarah merupakan bahan-bahan mentah dan bahan perbandingan bagi ilmu politik. Dengan demikian ilmu politik memperkaya materinya dengan beragam peristiwa sejarah, mengadakan perbandingan dan induksi dari bahan-bahan sejarah. Dengan demikian secara tidak langsung ilmu politik menjadikan sejarah sebagai pedoman dalam melangkah ke depannya.
Ilmu Politik |
b. b. Filsafat
Filsafat secara khusus mempelajari mengenai hakikat segala yang ada, sebabnya, asalnya dan hukumnya. Ilmu politik saling berkaitan dengan filsafat dalam mempelajari tentang berbagai sebab politik itu sendiri serta peran politik dalam tiap filosofi kehidupan masyarakat dan individu .
c. c. Antropologi
Ilmu ini menyumbangkan pengertian dan teori tentang kedudukan serta peran berbagai satuan sosial-budaya yang lebih kecil dan sederhana. Perhatian sarjana ilmu politik terhadap antropologi kian meningkat dengan penelitian pada kehidupan dan usaha modernisasi poltik di negara-negara baru. Antropologi yang menyelidiki kebudayaan di masa lalu yang meliputi semua aspek kultural masyarakat, ide-ide dan lembaga politiknya, bisa menjelaskan kepada para ahli ilmu politik tentang timbul, bertumbuh dan berkembangnyanya ide-ide dan lembaga-lembaga politik terdebut.
d. Sosiologi
Sosiologi memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara umum dan menyeluruh, serta membantu para political scientist dalam usaha memahami latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat. Dengan menggunakan teori sosiologi dapat diketahui sampai mana susunan itu mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan kebijaksanaan(policy decisions) sumber-sumber kewibawaan, pengendalian sosial, hubungan antarkelas, berbagai ketegangan politik dan akan mengakibatkan meningkatnya organisasi sosial dan politik.
e. Hukum
Ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang-undang (law enforcement) yang merupakan kewajiban yang penting. Manusia sebagai makhlukmenjadi obyek dari system hukum. Ilmu politik dan hukum sama mempelajari negara.
f. Ekonomi
Ilmu ekonomi modern, khususnya ekonomi internasional, kerja sama antara ilmu politik dan ilmu ekonomi makin dibutuhkan unutk menganalisis siasat-siasat pembangunan nasional. Sarjana ekonomi dan ilmu politik sering saling meminta bantuan guna saling melengkapi dalam satu cita-cita pembangunan.
g. Geografi
Faktor-faktor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis(strategic frontiers), desakan penduduk(population pressure), daerah pengaruh (sphere of influence)memengaruhi politik. Sebelum Perang Dunia II, suatu cabang geografi mendapat pehatian besar, yaitu Geopolitik/Geopolitics, yang biasa dihubungkan dengan Rudolf Kiellen(Swedia, 1864-1933). Ia beranggapan bahwa di samping faktor ekonomi dan antropolgi, geografi memengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan karena itu mutlak harus diperhitungkan dalam menyusun politik luar negeri dan nasional. Keadaan geografi ini menjadi acuan dalam pembelajaran karakteristik nasional suatu Negara.
h. Psikologi
Psikologi menjelaskan bagaimana kepemimpinan tidak resmi(informal leadership) turut menentukan hasil suatu keputusan dalam kebijakan politik dan kenegaraan; bagaimana sikap (attitude ) dan harapan(expectation) masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan-tuntutan sosial (conformity); bagaimana motivasi untuk kerja dapat ditingkatkan sehingga dapat memperbanyak produksi kerja melalui panghargaan terhadap waktu dan usaha; nilai yang lama tertanam dapat menghasilkan tingkah politik yang relative stabil yang member dorongan yang kuat pada ketaatan terhadap aturan main rules of the game.
e. Etika
Berhubungan dengan perilaku baik dan buruk, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Singkatnya bahwa ilmu politik memegang teguh prinsip-prinsip etika moral, yang menjujung tinggi hak dan kewajiban moral, tentang hal-hal yang baik dan buruk, tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.
* * *
Jogja, 07 Oktober 2011
Politik...unik tapi sedikit licik.
Sumber : dari berbagai sumber
Terima kasih telah berkunjung. Jangan lupa untuk memberikan komentar Anda. Terima Kasih.
0 Response to "Hubungan Antara Ilmu Politik dan Ilmu Lainnya"
Posting Komentar