Terakhir kali kita bersua di kota ini
Dengan sedikit senyum terpaksa
Lewati tiap hitungan detik dalam sepi, sendiri
Hanya peron tua dan hujan jadi teman usir lara yang mengganjal
Itu cerita terakhir kita
Sebelum salam perpisahan mematahkan asa yang lama terbangun
Pergi bersama kereta senja dan kenangan tentangmu
Demi masa depan, begitu katamu menguatkan
Semua tentang kita berakhir di sini
Di peron-peron tua Belanda yang usang
Dalam bayangan senja dan gerimis yang mengucur
Dan esok itu tak pernah lagi kembali
Mungkin di sana, dalam cerita takdir yang lain
Kau t'lah temukan dia yang pantas
***
Jogja, 28 Desember 2010
Untuk esok, masihkah rindu ini jadi milik kita???
0 Response to "Untuk Esok"
Posting Komentar