Sajak Tak Bertuan


Kugurat lirih sajak ini pada akhir sebuah asa
Bahasakan bias selaksa hati yang laun terucap
Berharap kelak kau di sana tahu,
Semua bahasa keindahan yang dibawa angin zaman
Mazmur-mazmur keagungan cinta anak cucu Adam

Mungkin ku memang munafik, seperti katamu petang kemarin
Biarkan rasa ini terkubur tak bertuan,
Hidup untuk sebuah nama tanpa cinta
Hanya karena kita tak lagi punya pilihan
Lalu lewatkan tiap sempatan bak pengecut tak bertuah
Undang sesal hinggapi sisa napas tualang hidupmu
Bila harus ada kata terlambat pada klimaks kisah kita
Salahkan waktu yang telat mempertemukan kita di jalan takdir ini.


Jogja, 25 Maret 2011
Untuk sebuah keindahan tanpa nama, berikan ku kesempatan itu, sekali untuk selamanya...

img src=google.com

0 Response to "Sajak Tak Bertuan"

Posting Komentar